Laporan Praktikum Elektronika Rangkaian Paralel
LAPORAN
PRAKTIKUM
PRAKTIKUM ELEKTRONIKA
1
MODUL
: 3
RANGKAIAN PARALEL
NAMA :
HANDIKA RIZKI, HANIF MUGI LAKSONO
NIM :
1157070035, 1157070036
KELAS :
A2
KELOMPOK :
08
HARI, TANGGAL :
KAMIS, 15 OKTOBER 2015
WAKTU :
15.30-17.30
DOSEN/ASISTEN :
SLAMET INDRIYANTO S.T
LABORATORIUM TEKNIK ELEKTRO
FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
UIN SUNAN GUNUNG DJATI BANDUNG
2015
Modul 3
RANGKAIAN PARALEL
Handika Rizki (1157070035),
Hanif Mugi Laksono (1157070036) /
Kelompok 8 / Kamis, 15 Oktober 2015
Email : handika.9548@gmail.com, hanif.crnine@gmail.com
Dosen/Asisten
: Slamet Indriyanto S.T
Abstract
Rangkaian paralel adalah
rangkaian yang disusun secara terpisah, memiliki switch untuk setiap alat yang
akan dialiri arus listrik namun biasanya bersumber pada suatu sumber tegangan
yang sama.
Pada praktikum ini, kita
mengetahui bahwa rangkaian listrik disusun secara terpisah dan berasal dari
sumber tegangan yang sama, Tegangan berasal dari power supply dan diberi
hambatan menggunakan resistor yang dirangkai pada project board dan diukur
menggunakan AVO Meter. Besar tegangan yang melewati setiap resistor akan sama
bila nilai hambatan semua resistor sama, dan sebaliknya besar tegangan yang
melewati resistor berbeda bila nilai hambatan resistor satu dengan yang lainnya
juga berbeda. Maka dari itu, setiap peralatan elektronik juga harus menggunakan
resistor yang sesuai agar alat tersebut bekerja dengan maksimal.
Index Terms : Rangkaian, Resistor, Seri
I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pada dasarnya,
kehidupan kita saat ini tidak terlepas dari listrik yang dimana listrik ini
merupakan sumber daya untuk mengaktifkan segala macam peralatan elektronik.
Sebagai contoh pada lampu yang selalu kita gunakan saat kegelapan, energi
cahaya yang dihasilkan berasal dari energi listrik. Lampu yang kita gunakan di
setiap ruangan menggunakan rangkaian parallel, dimana setiap lampu membutuhkan
satu switch untuk mengaktifkannya. Ini merupakan contoh dari arus listrik
searah.
Arus listrik searah
adalah arus listrik yang nilainya hanya positif atau hanya negatif saja (tidak
berubah dari positif ke negatif atau sebaliknya). Arus listrik searah dikenal
dengan singkatan DC (Direct Current). Sesuai dengan namanya, listrik arus
searah ini mengalir ke satu jurusan saja dalam kawat penghantar, yaitu dari
kutub positif (+) ke kutub negatif (-). Penerapan arus listrik searah
dapat dilihat pada praktikum kali ini yaitu rangkaian paralel. Selain itu,
dalam penerapan Hukum Kirchoff pada suatu rangkaian juga terdapat arus listrik
searah.bMaka
dari itu, penulis tertarik untuk membuat laporan yang berjudul Rangkaian
Paralel.
B. Tujuan
1. Menunjukkan
karakteristik Resistor yang dihubungkan secara paralel digunakan sebagai
pembagi arus.
II. TEORI
DASAR
Rangakain listrik paralel adalah
suatu rangkaian listrik, di mana semua input komponen berasal dari sumber yang
sama. Semua komponen satu sama lain tersusun paralel. Hal inilah yang
menyebabkan susunan paralel dalam rangkaian listrik menghabiskan biaya yang
lebih banyak (kabel penghubung yang diperlukan lebih banyak). Selain kelemahan
tersebut, susunan paralel memiliki kelebihan tertentu dibandingkan susunan
seri. Adapun kelebihannya adalah jika salah satu komponen dicabut atau rusak,
maka komponen yang lain tetap berfungsi sebagaimana mestinya. Misal tiga buah
lampu tersusun paralel, jika salah satu lampu dicabut atau rusak, maka lampu
yang lain tidak akan ikut mati.
Rangkaian
paralel adalah salah satu rangkaian listrik yang disusun secara berderet
(paralel). Lampu yang dipasang di rumah umumnya merupakan rangkaian paralel.
Rangakain listrik paralel adalah suatu rangkaian listrik, di mana semua input
komponen berasal dari sumber yang sama. Semua komponen satu sama lain tersusun
paralel. Hal inilah yang menyebabkan susunan paralel dalam rangkaian listrik
menghabiskan biaya yang lebih banyak, ini dikarenakan kabel penghubung yang
diperlukan lebih banyak. Selain kelemahan tersebut, susunan paralel memiliki
kelebihan tertentu dibandingkan susunan seri. Adapun kelebihannya adalah jika
salah satu komponen dicabut atau rusak, maka komponen yang lain tetap berfungsi
sebagaimana mestinya. Seperti pada rangkaian
seri, rangkaian paralel juga mempunyai ciri-ciri khusus.
Ciri-ciri
rangkaian paralel yaitu:
1. Arus mengalir melalui satu cabang atau lebih. Arus listrik yang
melalui lampu 1 atau baterai 1 tidak melalui lampu 2 atau baterai.
2. Jika salah satu alat listrik dilepas
atau rusak arus listrik akan tetap mengalir melalui cabang yang
lain.
Adapun sifat susunan paralel
yaitu:
1.Tegangan pada masing-masing
beban listrik sama dengan tegangan sumber pada ujung-ujung hambatan pengganti
paralelnya.
2. Masing-masing cabang dalam
rangkaian parallel adalah rangkaian individu. Arus masing-masing cabang adalah
tergantung besar tahanan cabang.
3. Sebagaian besar tahanan
dirangkai dalam rangkaian parallel, tahanan total rangkaian mengecil, oleh
karena itu arus total lebih besar. (Tahanan total dari rangkaian parallel
adalah lebih kecil dari tahanan yang terkecil dalam rangkaian.)
4. Kuat arus yang melewati
hambatan pengganti paralel sama dengan jumlah kuat arus yang melalui tiap
komponen.
5. Jika terjadi salah satu cabang
tahanan parallel terputus, arus akan terputus hanya pada rangkaian tahanan
tersebut. Rangkaian cabang yang lain tetap bekerja tanpa terganggu oleh
rangkaian cabang yang terputus tersebut.
III. METODOLOGI
3.1 Alat dan bahan yang
digunakan:
NO
|
NAMA ALAT
|
JUMLAH
|
1
|
AVO Meter
|
1 buah
|
NO
|
NAMA BAHAN
|
JUMLAH
|
1
|
Resistor 1KΩ
|
1 buah
|
2
|
Resistor 2K2Ω
|
1 buah
|
3
|
Resistor 4K7Ω
|
1 buah
|
4
|
aPower Supply
|
1 buah
|
5
|
Project Board
|
1 buah
|
6
|
Jumper
|
Secukupnya
|
3.2 Prosedur
percobaan:
Percobaan
1
- Susun rangkaian pada project board.
- Nyalakan power supply.
- Ukur besarnya tegangan sumber (VS).
- Hitung
besarnya arusI1=
Vs/R1, dan I2=Vs/R2. Kemudian ukur I1 dan I2 dengan AVO Meter.
- Bandingkan besar nilai hasil perhitungan dan hasil pengukuran.
- Jika percobaan telah selesai matikan power supply.
Percobaan
2
- Susun rangkaian pada project board.
- Nyalakan power supply.
- Ukur besarnya tegangan sumber (VS).
- Hitung
besarnya arus I1 dan I2 dengan rumus I1=
Vs/R1, dan I2=Vs/R2, dan I3=Vs/R3,. Kemudian ukur I1, I2 dan I3 dengan AVO
Meter.
- Bandingkan besar nilai hasil perhitungan dan hasil pengukuran.
- Jika percobaan telah selesai matikan power supply
IV. HASIL
DAN ANALISIS
Hasil percobaan 1
Is (Ampere)
|
Dengan R 2K2
|
||
I1 (Ampere)
|
I2 (Ampere)
|
||
Hasil Perhitungan
|
8A
|
1,31 x 10-3 A
|
2,05 x 10-3 A
|
Hasil Pengukuran
|
5,2 x 10-3
A
|
2,5 x 10-3
A
|
Hasil Percobaan 2
IS (Ampere)
|
Dengan R 2K2 & R 4k7
|
|||
I1
(Ampere)
|
I2
(Ampere)
|
I3
(Ampere)
|
||
Hasil Perhitungan
|
8 A
|
1,31 x 10-3 A
|
2,05 x
10-3 A
|
3,48 x
10-3 A
|
Hasil Pengukuran
|
5 x 10-3
A
|
2,15 x
10-3
A
|
1 x 10-3
A
|
Analisis
Lihat pada tabel diatas.
Suatu benda (power supply) yang memiliki tegangan sebesar 8,2 V. Pada percobaan pertama,
rangkaian disusun secara seri dengan
tiga buah resistor yang memiliki besar nilai hambatan yang sama, yaitu 1KΩ.
Hasil yang ditunjukkan adalah besar tegangan yang melewati pada masing-masing resistor
V1, V2, dan V3 melalui hasil perhitungan sama besar, yaitu 2,8 volt. Sedangkan
hasil yang ditunjukkan melalui hasil pengukuran pada masing-masing resistor V1,
V2, dan V3 juga sama besar yaitu 2,7 volt. Terdapat selisih tegangan total
antara hasil perhitungan dan hasil pengkuran, yaitu sebesar 0,3 volt.
Pada percobaan kedua,
salah satu resistor (V2) diganti dengan resistor yang besar hambatannya 2K2Ω
(Pada percobaan diatas, percobaan ke 2, resistor ke 3 tetap menggunakan
resistor yang memiliki nilai hambatan 1K.). Hasil yang ditunjukkan melalui
hasil perhitungan setelah resistor diganti dengan resistor yang memiliki nilai
hambatan yang lebih besar, perubahan yang ditunjukkan pada resistor V1 tegangan
yang melewati yaitu sebesar 2 volt, resistor V2 tegangan yang melewati sebesar
4,4 volt, dan resistor V3 tegangan yang melewati sebesar 2 volt. Sedangkan
hasil yang ditunjukkan melalui hasil pengukuran pada resistor V1 tegangan yang
melewati sebesar 1,9 volt, resistor V2 tegangan yang melewati sebesar 4,3 volt,
resistor V3 tegangan yang melewati sebesar 1,9. Terdapat selisih tegangan total
antara hasil perhitungan dan pengukuran, yaitu sebesar 0,3 volt.
V. KESIMPULAN
Kesimpulan
1
Setelah kita melakukan
percobaan tentang rangkaian seri, kita
dapat menentukan besar tegangan yang melewati resistor, baik secara
perhitungan maupun pengukuran. Perbedaan antara hasil perhitungan dan hasil
pengukuran dapat disebabkan karena kurangnya ketelitian dalam membaca AVO
Meter. Alat-alat elektronik harus
menggunakan resistor yang nilainya tepat agar alat tersebut dapat bekerja
dengan maksimal.
Kesimpulan
2
Rangkaian seri merupakan
rangkaian yang disusun secara sejajar. Resistor merupakan komponen yang
berfungsi sebagai pembagi tegangan. Dalam percobaan ini, kita dapat mengetahui bahwa
semakin banyak resistor yang digunakan pada suatu rangkaian maka tegangan
masing-masing bagian akan terbagi sesuai dengan besar hambatan yang dimiliki
oleh resistor. Jika hambatan yang dimiliki seluruh resistor sama, maka tegangan
akan terbagi sama ke setiap bagian, sedangkan jika resistor memiliki nilai
hambatan yang berbeda antara satu dengan lainnya pada suatu rangkaian, maka
tegangan masing-masing bagian akan berbeda pula. Ketelitian dalam membaca AVO
Meter juga perlu diperhatikan untuk mendapatkan hasil pengukuran yang tepat.
Daftar
Pustaka
1. Alois Koller, 1986, Rangkaian Arus Listrik, Jakarta:
PT.Intermasa
2. Joseph A.
Edminister, 1984, Rangkaian Listrik, Jakarta : Penerbit Erlangga
Nama saya Hanif Mugi
Laksono lahir di Bandung, 29 Juli 1997 sedang berkuliah di Jurusan Teknik
Elektro Fakultas Sains dan Teknologi UIN Sunan Gunung Djati Bandung. Riwayat pendidikan formal TK
Al-Mu’min Bandung, SDN Griya Bumi Antapani 27 Bandung, SMPN 2 Bandung, SMK ICB
Cinta Teknika Bandung.
Nama saya Handika Rizki
Riswanda lahir di Majalengka, 14 April
1998 sedang berkuliah di Jurusan Teknik
Elektro Fakultas Sains dan Teknologi UIN Sunan Gunung Djati Bandung. Penjelasan sedikit menenai
penulis.Riwayat pendidikan formal TK Tambakan Putra SDN SRIKANDI
SMPN 48 Bandung SMAN 25 Bandung.
0 Response to "Laporan Praktikum Elektronika Rangkaian Paralel"
Post a Comment